assalammualaikum ahlan wa sahlan

Senin, 01 Agustus 2011

Mengais Hidayah dari Dua Fakta Penting



Inilah dua fakta penting yang harus menjadi renungan urgent bagi kita:
(1) Orang buta
(2) Orang yang tinggal di daerah tidak aman
Ternyata mereka tidak mendapatkan keringanan untuk meninggalkan shalat berjamaah di masjid.
Simak kedua hadits berikut ini:
Seorang pria buta mengadu kepada Rasulullah SAW, katanya : “ Ya Rasul, tiada seorang penuntun bagiku yang menolongku mengantar ke masjid, maka berilah keringanan untukku shalat di rumah. Kemudian, ia diberi keringanan oleh Rasul. Namun ketika ia tegak dan baru beberapa langkah pulang, Rasulullah SAW memanggilnya kembali, sabdanya : “Adakah kamu mendengar adzan shalat?”. Jawabnya : “Ya, aku mendengarnya”. Sabda Rasul : “Untuk itu, hendaklah engkau penuhi panggilan (adzan) itu”. (HR Muslim)
Seseorang mengadu kepada Rasullah SAW, katanya : “Ya Rasul, bahwasanya kota Madinah ini banyak binatang buas lagi kejam, yang tentu aku sangat khawatir atas keselamatanku. Lalu Rasulullah SAW bersabda : “Adakah kamu mendengar Hayya alash-sholah, hayya alal falah?. Kalau mendengarnya, maka datanglah kemari (ke masjid) untuk memenuhinya”. (HR Abu Daud).
Nah, bagi kita yang masih memiliki mata sehat dan tinggal di daerah yang aman...
Mungkinkah Rasulullah mengizinkan kita untuk meninggalkan shalat berjamaah di masjid?
Jika saat ini kita belum istiqamah shalat berjamaah di masjid (bagi laki-laki), sadarilah bahwa kita sedang DALAM KEADAAN BAHAYA! Semoga kita tidak meninggal dunia dalam keadaan itu, naudzubillah. Untuk itu, segera TAKE ACTION sbb:
- Baca artikel ini sekali lagi dengan penghayatan
- Beristighfar, memohon ampun kepada Allah
- Berniatlah untuk selalu menghadiri shalat berjamaah di masjid.
- Pasang alarm 10 menit sebelum adzan, dan saling mengingatkan satu sama lain
- Berdoalah kepada Allah, mohon hidayah dan kekuatan
Allohumma aarinal haqqo haqqo warzuqnattibaah...

ALLAH MENJAWAB

Shalat adalah sebuah kebutuhan primer bagi seorang hamba untuk mengingat, menghadap dan berkomunikasi dengan Sang Khaliq. Setelah takbiratul ikhram, dalam iftitah sang hamba mengutarakan: "Kuhadapkan muka hatiku kepada dzat yang menciptakan langit dan bumi...".
Selanjutnya, tatkala seorang hamba membaca Al Fatihah, Allah langsung memberikan jawaban sebagaimana tertuang dalam hadits sbb:
Nabi SAW bersabda, Allah SWT berfirman, "Shalat itu Kubagi dua antara Aku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku ialah apa yang dimintanya. Apabila ia mengucapkan “Alhamdulillahi rabbil alamin” , maka Aku menjawab hamba-Ku memuji-Ku. Apabila ia mengucapkan “Arrahmaanirrahiim”, maka Aku menjawab hamba-Ku menyanjung-Ku, Apabila ia mengucapkan “Maaliki yaumiddiin”, maka Aku menjawab hamba-Ku mengagungkan-Ku, Apabila ia mengucapkan “Iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin”, maka Aku menjawab inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang dimintanya. Apabila ia mengucapkan “Ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina anamta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin”, maka Aku menjawab inilah bagian hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang dimintanya”(HR Muslim).
Karena itulah, Al Fatihah hendaknya dibaca ayat demi ayat (tidak menyambung dua ayat atau lebih). Hal ini juga dicontohkan Rasul: "Kemudian beliau SAW membaca Al-Fatihah, beliau memenggalnya ayat demi ayat..." (HR Abu Dawud).
Ketika membaca Al Fatihah, yang perlu kita lakukan adalah:
1. Memahami kandungan arti surat Al Fatihah, ayat demi ayat
2. Mengetahui dan merasakan jawaban Allah pada ayat demi ayat yang kita baca
3. Meyakini bahwa jawaban Allah akan segera terwujud buat kita
Poin 1,2,3 di atas tentu saja dapat kita capai, asal mau berlatih. Jika artikel ini hanya kita baca, tanpa dibarengi dengan latihan sama sekali, jangan harap kita memperoleh perubahan kualitas dalam shalat yang kita lakukan!
Mari kita berlatih keras untuk menggapai 3 poin di atas sekarang juga! Semoga shalat kita lebih berarti, dan lebih terasa memberikan kedekatan dengan-Nya...
Amin

SUNGAI DI BAWAH LAUT SUDAH DIJELASKAN DI AL-QUR'AN


Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Menampilkan: Al-Furqan (25) No. Ayat : : 53

وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخاً وَحِجْراً مَّحْجُوراً

25.53. Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khayalan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Al Furqan ayat 53 di atas dan surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi
Menampilkan: Ar-Rahman (55) No. Ayat : : 19-20

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ
55.19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,

بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ
55.20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing .


Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi
Menampilkan: Ar-Rahman (55) No. Ayat : : 22

يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ

55.22. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.


Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara. Mutiara hanya bisa ditemukan di samudra / laut. Dan pada perbatasan dua sungai tersebut terdapat kerang/mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam

Akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

Jika Anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.

Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah ta’ala.

//----dikutip dari suaramedia.com ----//
Last Updated ( Thursday, 03 June 2010 )

Jumat, 01 Juli 2011

KISAH SEORANG IMAM MASJID DI LONDON


KISAH SEORANG IMAM MASJID DI LONDON



Diangkat dari sebuah tabloid Islam di London, Inggris.

Seorang imam masjid di London, setiap hari pergi pulang dari rumahnya ke masjid dengan mengendarai bus umum. Ongkos bus tersebut dibayar pakai kartu (card), atau langsung ke sopir karena bus tidak memiliki kondektur. Setelah bayar, baru kemudian cari tempat duduk kosong.

Sang imampun bayar ongkos pada sopir lalu menerima kembalian, sebab hari itu ia tidak punya uang pas... baru kemudian duduk di bangku belakang yg kosong.

Di tempat duduknya dia menghitung uang kembalian dari sopir yg ternyata lebih 20 sen. Sejenak iapun terpikir.. uang ini dikembalikan atau tidak yah..? Ah cuma 20 sen ini... ah dia (sopir) orang kafir ini... atau aku masukin saja ke kotak amal di masjid...??

Setelah sampai di tempat tujuan, ia pun hendak turun bus dengan berjalan melewati sopir bus tersebut. Dalam hatinya masih bergejolak atas uang 20 sen itu, antara dikembalikan atau tidak. Namun ketika sampai di dekat sopir, spontan iapun mengulurkan 20 sen sambil berkata: "Uang kembaliannya berlebih 20 sen".

Tanpa disangka tanpa dinyana.. sopir itu mengacungkan jempol seraya berkata: "Anda berhasil..!!!"

"Apa maksud anda..?" Tanya imam masjid.

"Bukankah anda imam masjid yang di sana tadi?" Tanya sopir.
"Betul" jawabnya

Lantas sopir itu berkata...

"Sebenarnya sejak beberapa hari ini saya ingin datang ke masjid anda untuk belajar dan memeluk Islam.. tapi timbul keinginan di hati saya untuk menguji anda sebagai imam masjid, apa benar Islam itu seperti yang saya dengar: jujur, amanah dan sebagainya. Saya sengaja memberikan kembalian berlebih dan anda berhasil. Saya akan masuk Islam". Kata sopir tersebut..

Alangkah tercengangnya imam masjid tersebut, sambil beristighfar meyesali apa yg dipikirkannya tadi. Hampir saja ia kehilangan kepercayaan hanya dengan uang 20 sen itu. Astaghfirullah...

Semoga jadi pelajaran buat kita untuk sentiasa bersikap sebagai seorang muslim sejati di mana saja, kapan saja dan di hadapan siapa saja...